Sinetron yang merupakan singkatan dari SINEma elekTRONik. Entah sejak kapan muncul namanya sinetron. Tapi yang pasti saat ini sinetron yang tayang di stasiun tivi swasta di Indonesia sudah ter-la-lu (begitu kata bang haji). Gimana ngga, orang tayangnya tiap hari. Sekali tayang bisa sejam lebih.
Padahal dulu waktu aku membantu teman-teman membuat film indie yang durasinya cuma 15 menit saja memakan waktu sekitar 3 mingguan dari pra produksi sampai tayang. Lah ini sinetron kok bisa ya? Jadi berpikir mereka makan ngga ya, minum ngga ya, mandi ngga ya, pup ngga ya, tidur ngga ya. Apakah mereka seorang kloning para artis? Ouwouwouwo. I don't know.
Aku sebenarnya tidak suka nonton sinetron. Paling cuma 2 menitan doang, itu juga kalau acara yang aku tontong lagi iklan aja. Itu juga jarang banget. Tapi dari waktu yang singkat dan jarang itu aku sempat mengamati adegan-adegan yang ada di sinetron. Dan ini beberapa adegan yang hampir se-la-lu ada di tiap sinetron:
- Kalau ada musuh yang dirawat di RS, suka dibekep atau diculik pas ngga ada yang nungguin.
- Terlalu memaknai kata 'jatuh cinta'. Contohnya adegan seorang mahasiswa telat pergi ke kampus-lari melewati lorong tunggang langgang-di sudut lorong nabrak cewe dengan membawa buku banyak banget-'jatuh' kemudian 'cinta'. Kalau ngga ada pemain naik mobil trus nabrak pemain lain 'jatuh' kemudian 'cinta'.
- sering monolog
- sering pake dubbing juga
- kalau nyetir suka ngobrol, trus di luar mobil selalu kelihatan pohon-pohon pada jalan.(editnya ngga oke,efek striping)
- yang marah suka melotot sama monyong-monyong.
- yang sedih kaya belum makan 3 hari, terus "bang minta duit"
- sudah tau kalau ngomong manyun mata melotot,masih aja di temenin
- kalau ada yang meninggal,sedih.episode berikutnya ada kembarannya
- ribut-ribut mulu
- sensus penduduk yang ngga jelas,anaknya sering ketuker-tuker
- belum lagi ada animasi2 ngga jelas.
Yang di atas baru sebagian. Tapi bukan berarti sinetron harus dimusnahkan. Kalo sinetron ilang kasian mereka yang nyari makan dari sinetron. Artis sekelas Nikita Willy, Dude Herlino, dll sih sante-sante aja kalo sinetron ditiadakan. Mereka udah terlanjur kaya. Tapi bagaimana dengan kameramen, lightmen, driver, tim make-up, pembantu umum, dll kalo seandainya sinetron yang super duper lebay ditutup? Kasian, mungkin mereka adalah tulang punggung bagi keluarga.
So, buat para sutradara dan produser sinetron tolong bikin sinetron yang berkualitas. Agar tidak ada pihak yang dirugikan dan jangan hanya mementingkan segi komersialitasnya saja.
No comments:
Post a Comment
Terimakasih sudah membaca, silahkan berkomentar