Ini postingan pertama aku tentang film. Kenapa aku mau ngepost tentang film ini? Soalnya menurut aku film ini bagus banget, dan salah satu bukti kebangkitan perfilman Indonesia di era 2000an. Banggalah aku jadi salah satu saksi film ini (walaupun cuma jadi penonton). Dan tulisan ini ada salah satu bentuk apresiasi aku ma ini film.
Salah satu part yang aku suka adalah saat pembacaan puisi baik itu sama Rangga ataupun Cinta. Soalnya buat aku puisinya itu romantis gimana gitu, bikin melayang-layang, hahaha lebay. Dan berikut ini adalah puisi-puisi yang ada di AADC :
Ini adalah puisi yang dibacain ma Cinta. Ayo tebak pas lagi adegan apa yah?
Tentang Kita
Ketika tunas ini tumbuhserupa tubuh yang mengakarSetiap nafas yang terhembus adalah kataAngan debur dan emosibersatu dalam jubah tertautanTangan kita terikat lidah kita menyatuMaka setiap apa yang terucap adalah sabda pendeta ratuAh, di luar itu pasir di luar itu debuHanya angin meniup saja lalu terbang hilang tak adaTapi kita tetap menarimenari cuma kita yang tahuJiwa ini tandu maka duduk sajamaka akan kita bawa semuaKarna kita adalah .... satu
Kalau yang ini pasti udah pada paham pas lagi adegan apa?
*backsound petikan gitar*
Ku lari ke hutan, kemudian menyanyikuKu lari ke pantai, kemudian teriakkuSepi...Sepi dan sendiri aku benciIngin bingar aku di pasarBosan aku dengan penat dan enyah saja kau pekatSeperti berjelaga jika ku sendiriPecahkan saja gelasnya biar ramaiBiar mengaduh sampai gaduhAda malaikat menyulam jaring laba-laba belang di tembok rutan putihKenapa tak gerakkan saja loncengnya biar terderaAtau ku harus lari ke hutan lalu ke pantai?
Ya, anda benar. Itu adalah puisi yang dibacain Cinta pas lagi di cafe buat Rangga. Dan itu adalah puisi yang bisa dibilang adalah ciri khas AADC. Nyampe banyak orang yang udah memparodikan puisi itu. Contohnya aja @poconggg di bukunya yang berjudul Poconggg Juga Pocong.
Lanjut puisi berikutnya. Puisi ini dibacain ma Rangga. Dan sumpah kalau ngedengerin puisi ini kalian para cewe-cewe bakalan klepek-klepek *mati* (cewe loh ya bukan cowo).
Perempuan datang atas nama cintaBunda pergi karna cintaDigenangi air racun jingga adalah wajahmuSeperti bulan lelap tidur di hatimuAda apa dengannyaTinggalkan hati untuk dicaciLalu sekali ini aku lihat karya surga dari mata seorang hawaAda apa dengan cintaTapi aku pasti akan kembalidalam satu purnamaUntuk mempertanyakan kembali cintanyaBukan untuknya bukan untuk siapatapi untuk kuKarna aku ingin kamuitu saja
Setelah 10 tahun berlalu aku pikir semua puisi di atas masih juara ditengah musim gombalan saat ini yang lagi in-in nya. Untungnya AADC ini digarap sama tim Miles Productions yang udah pasti walaupun bagusnya kaya apapun dan pendapatan yang diterima segede apapun tetep aja ga akan dibikin sekuelnya. Dan aku sangat suka yang kaya gini. Beda sama sineas-sineas yang cuma pengin untungnya aja pasti bakalan bikin sekuel kalau tau film pertama laris manis. Dan aku salah satu penggemar film-filmnya Miles, sangat menunggu film-film selanjutnya.
Makasih sudah menyimak, maaf ya kalau ada yang salah. :)
No comments:
Post a Comment
Terimakasih sudah membaca, silahkan berkomentar