Nama saya Kasih. Saya tahu kalian
pasti tidak percaya atau merasa jijik mengetahuinya tapi itulah kenyataannya.
Respon seperti itu sudah sering saya terima. Banyak yang bilang terlalu bagus
nama itu saya sandang. Bukan hanya kalian, saya pun merasa seperti itu.
Memaknai kasih bukanlah sesuatu
yang biasa. Ada yang bilang itu lebih dari sekedar cinta. Cinta butuh
pengakuan, kasih hanya butuh dirasakan. Cinta bisa pudar seiring berjalannya
waktu, kasih tak akan pernah lelah menunggu. Cinta pergi memendam luka, kasih
selalu ada walau tak ada lagi rasa. Cinta masih saja bersyarat, kasih tidak
peduli dengan karat. Cinta tak mengenal batas, kasih lebih dari ikhlas.
Berat rasanya apalagi saya tahu ada
beberapa dari kalian yang meyakini kasih begitu dalam. Saya percaya setiap kita
menyimpan kasih dalam hati kita masing-masing. Mau kaya, miskin, tua, muda,
tampan, jelek, bodoh, pintar, hitam, putih. Semua sama saja bahkan kasih bisa
hadir tanpa saling mengenal. Ketika sudah berpisah sekalipun, rasa itu tetap
ada meninggalkan makna. Dia tinggal di dalam hati, tumbuh subur tanpa harus
dipupuk.