Thursday, June 11, 2015

Benteng Van Der Wicjk - Benteng Persegi Delapan

Kali ini saya akan membahas perjalanan saya dan teman-teman ke Benteng Van Der Wijck. Benteng peninggalan Belanda ini terletak di Gombong Kebumen Jawa Tengah. Akses menuju benteng ini sangat mudah. Kalau kalian dari arah Jogja, melewati kota Kebumen ke arah barat sekitar 30 an kilometer. Sebelum pasar Gombong ada penunjuk jalan mengarah ke Benteng Van Der Wijck, ikuti saja penunjuk jalan itu kalian akan menemukan tempatnya.

 Kalau jalan yang saya lalui dari arah Buntu. Kebetulan meeting point dengan teman-teman juga di pom bensin Buntu. Dari Buntu mengikuti jalan ke timur, terus saja melewati Sumpiuh, Tambak kemudian Gombong. Waktu yang ditempuh dari Buntu ke Gombong sekitar 45 menit atau 1 jam menggunakan sepeda motor. Dari pasar Gombong lurus saja sedikit nanti ada pertigaan yang ada penunjuk arah ke Benteng Van Der Wijck belok kiri. Waktu saya kesitu sempat salah masuk jalan. Langsung buka google maps, ketemu deh. Tempatnya mudah ditemukan kok, tidak perlu buka google maps juga sebenarnya bisa.


Kesan pertama waktu sampai di parkiran Benteng Van Der Wijck ini, "Loh, kok sepi yah?". Kenapa saya komentar begitu? Karena kami datang kesitu di hari Minggu, yang umumnya tempat wisata pasti rame. Tapi tidak apa-apa, ini justru memperindah foto yang akan diambil. Kalau tempatnya sepi kan tidak ada objek yang mengganggu.

Alasan kenapa saya tertarik untuk datang ke benteng ini adalah karena penasaran. Penasaran dengan tempat yang konon menjadi lokasi shooting sebuah film laga. Film apa itu? Pastilah kalian sudah tahu. Film Indonesia yang sempat masuk box office itu loh. Selain itu juga karena beberapa foto di internet yang memperlihatkan keunikan benteng ini.

Tiket untuk masuk ke benteng seharga Rp. 25.000,00. Itu sudah dapat naik kereta keliling benteng bawah atau atas dan berenang di kolam renang sebelum benteng intinya. Untuk naik kereta kita hanya diperbolehkan memilih salah satu. Kalau kereta bawah, rute yang dilalui dari setelah loket terus memutari benteng dan kembali ke depan loket. Sedangkan kereta atas, kita harus naik ke atas benteng terlebih dahulu. Di atap benteng sudah disediakan kereta lengkap dengan relnya. Dengan menaiki kereta atas kita dapat melihat pemandangan benteng dari atas. Benteng ini memang bentuknya segi delapan yang membentuk seperti lingkaran.

Kereta atas yang ada di atap benteng Van Der Wicjk
Senangnya traveling di tempat yang sepi, kalau foto tidak ada objek yang mengganggu.
Selain kereta dan kolam renang ada juga hotel, aula pertemuan, taman bermain, panggung hiburan, dan gedung Diponegoro. Di taman bermain ada banyak permainan anak-anak, dari mulai ayunan, plosotan, jungkat jungkit, roda berputar, dan lain-lain. Panggung hiburan waktu saya ke situ tidak ada pertunjukan apapun. Hanya ada kaset dangdut pantura yang diputar keras sekali. Waktu masih di luar saya sempat terkecoh. Saya pikir di dalam sedang ada konser dangdut tapi ternyata sepi sekali. Tidak ada satupun orang di atas ataupun di depan panggung yang sedang bergoyang dengan semangatnya, layaknya konser dangdut.

Saya tidak tahu gedung ini isinya apa, waktu kesitu pintunya terkunci.

Seperti itu perjalanan saya ke benteng Van Der Wicjk. Menurut saya, benteng ini cukup terawat dan bagus dengan bentuknya yang unik. Banyak spot untuk foto, fasilitas juga memadai. Saat saya meng-share foto benteng ini di BBM ada beberapa teman yang berkomentar, tiket masuknya terlalu mahal. Memang penilaian mahal itu relatif, setiap orang memiliki tolok ukurnya masing-masing. Mungkin ini juga yang membuat benteng ini sepi pengunjung. Pengelola sebenarnya sudah berusaha meng-entertain-kan benteng dengan adanya kolam renang, taman bermain dan kereta. Atau memang pengunjung tidak begitu berminat dengan wisata sejarah daripada wisata alam sebagai pilihan rekreasi.

Pilihan dan penilaian memang hak kita masing-masing, tidak ada yang salah. Di setiap tempat saya hanya berusaha berpikir positif. Karena apa yang kita pikirkan, itu juga yang akan kita terima.

2 comments:

Terimakasih sudah membaca, silahkan berkomentar

Translate

Popular Posts