Friday, August 21, 2015

Stop Share Korban Kecelakaan Atau Kejahatan!

Tadi siang saya pergi bersama teman. Perjalanan kami terhenti tiba-tiba karena macet. Macet di daerah kami adalah hal yang luar biasa, tidak seperti Jakarta yang lumrahnya begitu. Macet di daerah kami sudah pasti menimbulkan tanda tanya besar. Ada apa ini? Pasti terjadi sesuatu. Perbaikan jalan kah? Razia polisi? Atau kecelakaan?

Karena kami naik motor, sangat dengan mudah menyelinap diantara mobil dan truk. Sepanjang jalan yang macet kami berdua menerka-nerka. Sampai pada akhirnya kami menjumpai segerombolan orang yang berkerumun hampir memenuhi jalan.

Teman saya sempat mengajak berhenti untuk melihat apa yang terjadi. Saya yang memegang kendali motor tidak mau berhenti karena sayup-sayup saya mendengar ada korban pembunuhan baru ditemukan. Saya termasuk orang yang takut melihat korban kejahatan, takut akan membayangi pikiran saya.

Teman saya menyeletuk, "Ayolah, berhenti dulu. Aku pengin foto." Sontak saya langsung mempercepat laju motor, tanda menolak ajakan.


Saya pribadi tidak suka melihat korban, entah itu korban kejahatan ataupun kecelakaan. Baik dalam bentuk foto ataupun secara langsung. Apalagi sampai dishare di sosmed. Menurut saya itu tidak baik. Tidak baik untuk saya sendiri, korban, keluarga korban, orang yang mengshare, orang yang koment, orang yang menglike dan semua orang di dunia ini. Bahkan untuk dalih kebaikan apapun, memfoto apalagi sampai mengshare korban tidak dibenarkan.

Setelah kejadian macet itu, malamnya saya iseng membuka facebook. Dan benar saja foto korban pembunuhan itu tersebar di linimasa saya. Apalagi teman-teman saya di facebook banyak yang berdomisili di sekitar tempat kejadian. Kalaupun mereka sedang merantau, mereka kena tag temannya yang masih di kampung.

Saya sempatkan mengomentari satu foto di sebuah grup daerah saya, yang menurut saya keterlaluan. Karena dia mengunggah foto korban yang tidak memakai satu helai pakaianpun. Korban memang sudah meninggal, kamu yang mengunggah foto itu mungkin menganggap itu tidak apa-apa. Toh, korban sudah tidak bernyawa jadi tidak mungkin ada yang menuntut dan si korban sudah tidak merasa malu fotonya diunggah dan dilihat banyak orang. Kamu SALAH, itu sama sekali tidak berperikemanusiaan, tidak etis, tidak sopan dan tidak ada baiknya sedikitpun.

Saat saya komentar di foto itu yang maksud saya adalah mengingatkan bahwa itu tidak baik dan sebaiknya dihapus. Saya malahan diBULLY. Iya, saya dibully oleh pemposting foto dan anggota group lainnya. Karena dianggap saya yang berpikir negatif. Dan mereka pikir mengunggah foto korban adalah baik karena memberi informasi ke semua orang tentang apa yang terjadi dan memberi pelajaran ke semua orang agar lebih berhati-hati.

Kita tidak pernah tahu nanti mati kita seperti apa. Apakah itu karena sakit, kecelakaan, pembunuhan atau apapun itu kita tidak pernah tahu. Setelah kita meninggal, roh kita akan meninggalkan badan kita dan tidak akan pernah kembali lagi. Apapun yang akan terjadi dengan badan kita setelah meninggal memang sudah bukan urusan kita lagi. Tapi apakah kamu tidak sedih kalau nanti badan kamu disalahgunakan orang lain setelah kamu meninggal?

Cobalah bayangkan foto korban kecelakaan itu adalah kamu sendiri, masih mau nyebarin? Untuk alasan apapun, urungkan niatmu untuk memfoto, mengshare dan menjaring orang lain berkomentar tentang foto itu.

Hormati korban dan keluarga korban. Coba kamu bayangkan orang tua kamu kecelakaan dan fotonya tersebar dimana-mana. Sudah sedih kehilangan tambah sedih karena ulahmu mengshare fotonya. Belum lagi komentar orang-orang yang menjelek-jelekan korban. Masih mau ngeshare?

Pernah juga ada kejadian lucu. Lucu banget. Saya terima pesan broadcast di bbm, tentang korban kecelakaan. Foto korban terpampang berlumuran darah. Isi pesannya menyampaikan identitas korban secara lengkap (nama, alamat, dll). Ditambah dengan himbauan agar penerima pesan broadcast itu memberi tahu keluarganya karena korban masih di rumah sakit dan belum ada keluarga yang datang.
Ini benar-benar lucu karena si pengirim broadcast tahu alamatnya tapi bukannya datang ke alamatnya malahan broadcast.

Belum lagi foto korban untuk menjaring like dan amin. Gunanya untuk apa coba? Lucunya ada saja yang menglike bahkan sampai ribuan. Apa setelah menglike yang mati jadi hidup, yang sakit jadi sembuh? Bagaimana kalau ternyata si korban semakin terluka karena fotonya yang tak enak dilihat tersebar dimana-mana.

Ada juga yang bilang kalau menyebar foto korban jadi memberi informasi ke banyak orang agar mereka tidak penasaran, NO PICT = HOAX, katanya. Bukankah memberi informasi dengan kata-kata saja juga cukup. Kalian bukan wartawan yang harus memberikan berita. Wartawan sekalipun tidak dibenarkan mengumbar foto korban.

Tolong bijaklah dalam mengshare sebuah informasi. Apalagi menyangkut musibah yang sedang menimpa seseorang. Bagaimana kalau musibah itu berbalik kepadamu? Akankah kamu masih mengshare foto seperti itu?

1 comment:

  1. Ayo di cek sekarang HOT PROMO kami di poin4d
    kami sudah membuka batasan line lebih banyak sekarang.
    buruan jangan sampai anda ketinggalan HOT PROMO kami.
    Ajak semua teman anda bermain bersama kami

    HOT PROMO
    - Bonus New Member 10Rb dengan syarat Minimal Deposit 50rb
    - BONUS Setiap DEPOSIT 2%
    - Referal Terbesar : 2% !! Seumur Hidup
    - Discount terbesar dari 29% – 66%
    - Roda Keberuntungan ( Bonus Spin dari Total Betting ) NEW !!!! Free maks JP = 500rb :)
    - Maks line 60 untuk 2D
    - BBFS READY!

    Live Chat: Poin4D
    BBM : 7b83e334
    Yahoo : Poin_4D
    LINE : +85598291698
    Whatsapp : +85598291698
    Skype : Poin.4D
    Facebook : Poin4D

    Salam JP

    ReplyDelete

Terimakasih sudah membaca, silahkan berkomentar

Translate

Popular Posts