Yuk, ikutan klik uniekkaswarganti.com |
Selalu ada proses dalam setiap
hal. Saya termasuk yang lebih menghargai proses dari pada hasil. Merasakan
setiap perjuangan untuk mendapatkan sesuatu itu rasanya jauh lebih nikmat, apa
pun hasilnya. Karena kenangan akan sebuah perjuangan akan membekas terus sampai
kapan pun juga. Seperti tentang perjuangan saya mendapatkan notebook.
Saya dari kecil sudah terbiasa
berjuang untuk mendapatkan sesuatu. Saat saya baru bisa menulis, saya sudah
mencatat keuangan saya sendiri. Serius. Kalian mungkin tidak akan percaya, anak
kelas 1 SD sudah membuat catatan keuangan dengan kolom masuk dan keluar. Tapi
itulah yang saya lakukan ketika anak lainnya masih merengek minta uang untuk
beli jajan, saya sudah mencatatnya dengan baik.
Apalagi beli notebook.
Ketika teman kuliah saya tinggal
menelepon orang tuanya di kampung dan menunggu uang kiriman. Saya harus
berjuang mengumpulkan sisa-sisa uang saku, bekerja paruh waktu, dan mengajukan
beasiswa sana-sini. Dan memang benar, proses tidak akan pernah mengkhianati
hasil. Notebook pertama saya terbeli.
Lebih dari satu tahun notebook itu menemani saya. Menemani
mengerjakan tugas akhir, membantu pekerjaan paruh waktu saya, atau hanya
sekedar teman santai nonton film. Saya begitu bangga memilikinya. Walau saya
membeli yang harga termurah dengan spesifikasi seadanya, itulah hasil kerja
keras saya.
Sampai pada akhirnya, Si Baju
Pink itu meruntuhkan dunia saya. Sampai sekarang pun saya masih ingat tanggalnya,
14 Mei 2012. Saya hanya bisa diam, terlalu sakitnya sampai setetes air mata pun
tidak ada. Mau marah sama siapa? Hati ini hanya bisa meyakini pasti ada
gantinya. Saya mendapatkannya karena proses bukan hasil “comot” sesaat. Tentu
saya tahu bagaimana berusaha mendapatkan
yang lebih baik.
Tuhan Maha Adil.
Waktu berlalu, tentu saya sudah
mendapatkan pengganti yang baru. Hasil menabung dari kerja kantoran yang
gajinya pas-pasan. Tetap merasa bangga karena saya selalu menikmati setiap
perjuangan untuk mendapatkannya. Dari tiga tahun yang lalu notebook ini menemani saya. Menjadi saksi betapa membahagiakannya
bekerja sebagai freelance.
Semenjak memiliki notebook yang sekarang, saya memutuskan
untuk berhenti menjadi pekerja kantoran. Notebook
ini menemani saya berjuang setapak demi setapak menjalani hidup mandiri
sebagai freelance. Memupuk kepercayaan
klien satu demi satu. Sampai lebih dari dua tahun terakhir saya bertahan
sebagai freelancer.
Dengan segala polemiknya, saya
sampai lupa kalau terlalu memforsir notebook
saya yang sekarang. Saya juga sering lupa kalau notebook saya ini lelah dibawa kemana-mana. Apalagi punggung saya
juga ikut lelah memikul beratnya yang berkilo-kilo.
Untuk menunjang pekerjaan saya
yang harus siap ketak-ketik dimana saja, saya butuh notebook yang ringan, tahan lama, responsif, dan mudah digunakan. Dan
pilihan itu jatuh pada ASUS E202. Kenapa harus ASUS E202?
- Design yang bagus. Notebook ini hanya berukuran tidak lebih besar dari kertas A4 atau 12 inchi atau lebih tepatnya 193 x 297 mm. Sangat cocok untuk dibawa kemana-mana. Apalagi beratnya juga hanya 1.21 kg. Tentu sangat nyaman dibawa kemana-mana. Tinggal slesepin ke tas sudah seperti bawa kertas. Apalagi notebook yang hadir dalam versi Windows 10 dan juga DOS ini tersedia dalam pilihan warna Silk White, Dark Blue, Lightning Blue dan Red Rouge. Kalau saya sih lebih suka yang warna silk white, terlihat bersih menambah semangat saat bekerja.
- Mudah digunakan untuk pengetikan. ASUS E202 ini dilengkapi dengan touchpad yang responsif dan ukurannya juga 36% lebih besar dari pada notebook sejenis. Mainan touchpad-nya jadi tersa seperti main smartphone. Kalaupun tidak suka mainan touchpad, keyboard-nya juga sangat nyaman digunakan dengan desain one-piecce chiclet keyboard. Membuat kita merasakan pengalaman pengetikan yang berbeda karena jarak antar keyboard 1.66 mm yang membuat nyaman. Bahkan bisa tahan sampai 10 juta kali pengetikan. Wow, bisa bikin buku banyak nih.
- Tahan lama. Dengan baterai yang awet sampai 8 jam dan fanless design membuat ASUS E202 ini
nyaman digunakan berlama-lama. Apalagi ditinggal semalaman untuk download file sampai berjam-jam. Dijamin
awet, aman, dan tidak berisik. Malu kan kalau lagi di spot wifi punya notebook yang berisik bisa mengganggu
orang lain.
Baterai tahan 8 jam plus warna putih. Duh, idaman.
- Teknologi terkini. Notebook jaman sekarang harus bisa buat download dan upload yang kenceng. Karena pekerjaan jaman sekarang mengharuskan kita update terus dengan dunia internet. ASUS E202 ini sudah dilengkapi dengan Wi-Fi terbaru 802.11ac yang memiliki kecepatan hampir 3x lipat dari 802.11n. Selain itu juga dilengkapi dengan Intel Processor yang memudahkan kita berselancar di internet. Untuk memperlancar pekerjaan, ASUS E202 ini juga memiliki port USB 3.1 Type-C yang sangat menghemat waktu, karena USB dapat dicolok dengan berbagai arah dengan colokan reversible setiap saatnya dan kecepatan transfer USB 3.1 ini lebih cepat 11x dibandingkan USB 2.0. Wow, jadi enak gitu kalau dikejar deadline tidak perlu panik.
- Audio dan video yang jernih. ASUS E202 dilengkapi dengan teknologi ASUS Splendid dengan system vivid yang akurasi warnanya membuat tampilan foto dan vidoenya jernih. Speakernya yang menghadap depan dan teknologi ASUS Sonicmaster yang berkolaborasi dengan ASUS Golden Ear team, membuat suara lebih bersih dan jernih ketika menonton video atau mendengarkan musik.
Apalagi harganya yang TIGA
JUTAAN. Duh, gimana saya tidak tergoda untuk memilikinya. Semoga pengorbanan
demi pengorbanan, proses demi proses, tahap demi tahap yang sudah saya lalui
dalam hidup ini, bisa membuat apa yang saya miliki lebih baik lagi. Tidak hanya
sebatas materi tapi juga hati yang makin tangguh menghadapi apa pun yang
terjadi. Dan pastinya membuat hidup saya makin kreatif, produktif, dan bermanfaat bagi sesama. Seperti kata pepatah, proses tidak akan pernah mengkhianati hasil. Saya
siap dengan hasil apa pun dari proses yang saya jalani.
***
Blog Competition ASUS E202 by uniekkaswarganti.com.
Notebook Asus E202 emang keren deh. Desain minimalis, kualitas maximalis, apalagi harganya cukup ekonomis.
ReplyDeletesetuju Mbak, proses yg baik membuahkan hasil yg baik
ReplyDeletesalam kenal