Tuesday, November 27, 2018

Bu, Masihkah Aku Anakmu?



Bu, aku mau mengingatkanmu lagi bahwa aku masih anakmu. Anak yang sudah ibu cintai bahkan sebelum lahir. Membuatmu mengorbankan waktu, tenaga, bentuk badan yang kian melebar, bahkan nyawa hanya untukku. Anak yang ketika kecil susah sekali disuruh makan. Namun, diam-diam ibu bebankan segudang harapan.

“Aku berharap semoga kelak kau jadi orang sukses, Nak,” diam-diam ibu selalu mengucapnya dalam setiap doa. Aku tahu, bu. Hatiku bisa merasakannya dari sorot mata ibu, setiap aku pergi meminta restu.
Tahukah ibu bahwa aku juga punya mimpi untuk hidupku kelak? Mimpiku sederhana, bu. Hanya satu yaitu mewujudkan mimpi ibu. Aku juga mau jadi orang sukses yang ibu impikan itu. Menjadi anak yang menghormati ibu, berguna untuk sesama, dan punya hidup yang mapan dengan penghasilan selalu ada tiap bulan.

Singkatnya, ibu membujukku ikut CPNS. “Coba saja, Nak. Ini demi masa depanmu kelak,” begitu kata ibu meyakinkanku. Tidak apa-apa, bu, sungguh aku bisa memahami. Aku juga ingin setiap langkahku mendapat restumu dan membuatmu bahagia.

Ini sudah ketiga kalinya aku ikut CPNS dan puluhan kali mendaftar kerja dari perusahan satu ke perusahaan lain. Apa aku menyerah? Pernah. Bu, aku ini manusia biasa loh. Bukan manusia sempurna yang sekali mencoba berhasil. Tenang saja, bu. Walau pernah menyerah, aku akan mencobanya sekali lagi-lagi-lagi-dan lagi.

Bu, aku ceritakan sedikit tentang CPNS, ya. Agar ibu tidak khawatir lagi, mengapa anaknya selalu gagal padahal sudah mencobanya berkali-kali. Atau kalau tahun ini diterima, ibu tidak kaget. Kaget karena anaknya tiba-tiba seberuntung itu.

Sebenarnya mendaftar CPNS itu mudah, bu. Hanya upload dokumen sesuai ketentuan di sscn.bkn.go.id, selesai. Terus kenapa banyak teman-temanku panik? Bahkan sampai mencaci maki pemerintah. Karena mereka tidak teliti membaca persyaratan atau ada yang lebih parah sampai malas membaca syarat yang berlembar-lembar itu.

Belum lagi ada 76 Kementerian/Lembaga dan 525 Pemda yang membuka seleksi CPNS 2018. Banyak memang tapi harus pandai mengatur strategi. Jangan sampai panik duluan, nanti menyesal kemudian. Aku harus mencari mana yang cocok dengan pendidikanku, umurku, dan nilaiku. Ditambah lagi pesanan khusus dari ibu, “Jangan kerja jauh-jauh, Nak.” Duh bu, lulus saja belum tentu.

Tesnya juga gampang loh, bu. Terbukti anak ibu ini selalu lulus di CPNS sebelumnya. Tapi sayang tidak pernah lolos. Jangan sedih bercampur bingung begitu, bu. Aku ini nilainya melebihi passing grade (nilai ambang batas). Tapi temanku yang lain, nilainya banyak yang lebih besar. Sedangkan yang dibutuhkan hanya sedikit, itu kenapa aku tidak lolos masuk ke tahap berikutnya.

Tidak, bu. Ini bukan karena ibu tidak punya cukup uang untuk membayar ke calo agar aku lolos. Pemerintah sudah menggunakan CAT (Computer Assisted Test). Jadi, ujiannya menggunakan komputer yang setelah selesai ujian langsung keluar hasilnya. Jangankan aku, bu. Anak presiden sekalipun kalau tidak bisa, ya sudah tidak akan diterima.

Sabar ya, bu. Jangan tanya terus pengumumannya kapan. Aku pun menunggu tapi tidak semudah itu. Iya, setelah ujian memang langsung keluar hasilnya. Tapi yang ikut ujian kan bukan hanya aku, bu. Ada puluhan ribu orang dari seluruh Indonesia yang ikut. Sudah aku bilang, aku bisa saja lulus tapi belum tentu lolos ke tahap berikutnya. Sainganku banyak, bu.

Prosesnya setelah ujian semua nilai harus diverifikasi dulu, bu. Ibu bayangkan saja puluhan ribu orang yang harus dicek satu-satu. Nanti akan tiba waktunya kok. Lagian kalau aku sudah diterima CPNS juga masih panjang prosesnya untuk jadi PNS loh, bu. Sudah jadi PNS saja belum terjamin hidupku bahagia loh, bu.

Tenang saja, bu. Doamu selalu cukup buatku. Aku pun akan selalu berusaha. Hanya saja untuk tahun ini bolehkah aku meminta satu pada ibu? Ibu yang legowo, ya.

Ini bukan bukti kalau aku menyerah. Aku hanya ingin ibu berhenti beradu gengsi dengan ibu-ibu arisan lain. Tidak usah buru-buru pamer ke orang-orang kalau anakmu ikut tes CPNS. Baru tes loh ini, belum lolos. Itu pun baru proses tes SKD, belum SKB, belum pemberkasan, belum yang lain-lainnya. Perjalanannya masih panjang. Aku tahu ibu hanya bangga dengan apapun yang aku lakukan.

Tapi bu,
Mengabdi untuk negeri ini bukan hanya harus menjadi PNS. Percayalah, aku bisa membuat ibu bangga tanpa menjadi PNS. Karena sesungguhnya yang menentukan lolos atau tidak, itu mental yang kuat. Mental ini bukan hanya untuk aku tapi kita semua, bu. Biarkan aku pergi ke tempat ujian dengan hati yang ringan tanpa beban.

Aku ingin hanya jadi anak ibu saja, bukan bahan pamer gengsi ibu dan teman-teman ibu di arisan itu. Bisakah ibu bangga padaku dengan bilang, anakku selalu bahagia dengan apa pun jalan hidupnya? Karena aku pun bangga punya ibu yang mau melahirkan aku ke dunia. Asal ibu tahu saja aku tidak pernah pamer ke teman-temanku kalau ibu memberiku makan enak, mainan baru, pakaian bagus. Untuk apa? Aku bangga punya ibu yang masih bisa memelukku, melihatku sebagai anakmu.

Bu, aku sayang ibu. Andai aku lolos CPNS, aku hanya ingin menjadi anak ibu. Anak kecil yang susah makan dan haus akan pengetahuan. Jangan lupa, kalau aku sukses nanti sebagai apa pun itu, tolong tetap ajari aku kebaikan.

Salam,
dariku, yang hanya anakmu

No comments:

Post a Comment

Terimakasih sudah membaca, silahkan berkomentar

Translate

Popular Posts