Thursday, April 20, 2017

Kisah Cinta Di Balik Indahnya Baturraden



Cinta memang tidak akan pernah berakhir. Dari dulu sampai sekarang, cinta selalu menunjukkan kekuatannya. Kisahnya selalu hidup tak akan punah oleh waktu walau musim terus berganti. Mereka akan terus tumbuh tanpa harus dipupuk.

Cinta bisa membuat bahagia juga mendatangkan duka. Dahsyatnya cinta tidak mengenal siapa. Menembus batas-batas logika. Bahkan yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin hanya karena cinta. Ceritanya pun bermacam-macam. Ada yang seperti Habibie-Ainun, setia sampai akhir. Ada yang harus melawan perjodohan seperti Siti Nurbaya. Atau mencintai ibunya sendiri seperti Sangkuriang. Bahkan ada yang rela berjuang membangun seribu candi hanya untuk Roro Jonggrang.

Beda tempat tentu ceritanya yang berbeda walau cinta masih tetaplah cinta. Seperti kisah cinta yang tersembunyi di balik keindahan Baturraden. Bermula dari seorang laki-laki bernama Suta yang bekerja sebagai pembantu di Kadipaten Kutaliman. Suta ditugaskan untuk merawat kuda peliharaan Adipati Kutaliman.

Icon Baturraden, Suta dan Sang Putri
Sore hari setelah selesai bekerja, Suta jalan-jalan di sekitar Kadipaten Kutaliman. Suta mendengar teriakan seorang wanita. Karena penasaran, ia mencari sumber teriakan itu. Ternyata di bawah pohon ada seorang wanita yang wajahnya pucat ketakutan. Di dekat wanita itu ada ular besar yang siap menggigit. Dengan keberaniannya, Suta menyelamatkan wanita itu dari gangguan ular besar.


Semenjak kejadian itu mereka berdua semakin akrab. Karena sering bertemu, benih-benih asmara pun tumbuh. Suta jatuh cinta pada wanita tersebut yang ternyata adalah putri dari Adipati Kutaliman, majikannya sendiri. Sang Putri pun jatuh cinta walau Suta hanyalah seorang pembantu.

Hubungan mereka berdua pun sampai di telinga Adipati Kutaliman. Sebagai keluarga yang terhormat dan memiliki jabatan, tentu saja adipati tidak setuju putrinya menjalin cinta dengan seorang pembantu. “Kamu itu cuma batur, tidak pantas mencintai seorang raden seperti putriku!” tolak Adipati ketika Suta bermaksud melamar Sang Putri. Adipati pun mengirim Suta ke penjara sebagai hukuman karena berani melamar putrinya.

Di dalam penjara, Suta tidak diberi makan dan minum. Hal itu membuat Suta jatuh sakit. Sang Putri yang mendengar kabar tersebut tidak tega. Dengan bantuan embannya, Sang Putri membawa kabur Suta dengan menaiki kuda. Mereka melarikan diri ke arah timur dari Kadipaten Kutaliman. Dan berhenti di sebuah tempat yang memiliki pemandangan yang indah di lereng Gunung Slamet.

Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk menikah dan menetap di daerah itu. Kini daerah itu disebut sebagai Baturraden. Batur yang berarti pembantu dan raden yang artinya keturunan bangsawan. Itulah cerita asal mula adanya daerah Baturraden yang kita kenal keindahannya sekarang ini.

Namun ceritanya tidak sampai di situ.

Suta dan Sang Putri memiliki anak, awalnya hidup mereka bahagia. Namun lambat laun, Sang Putri yang biasa hidup nyaman dan serba kecukupan merasa menderita. Pada suatu malam Sang Putri pun meninggalkan suami dan anaknya pulang ke Kadipaten Kutaliman. Suta yang merasa sedih ditinggal istri tercintanya bersumpah, “Suatu hari nanti bila ada pasangan yang datang ke sini. Kisah cinta mereka akan kandas seperti kisahku.”

Itulah mengapa berkembang mitos bila pasangan muda-mudi yang datang berpacaran di Baturraden, tidak lama mereka akan putus. Yang terakhir itu hanya mitos saja. Tapi kebenaran bahwa Baturraden adalah tempat yang indah itu benar adanya.

Baturraden Sebagai Objek Wisata

Semenjak jaman Belanda, sekitar tahun 1928 kawasan Baturraden sudah dikenal sebagai tempat wisata dan peristirahatan. Pada waktu itu pejabat dan staf pabrik gula membangun tempat peristirahatan di Baturraden. Namun pada jaman kemerdekaan Baturraden tidak berfungsi maksimal.

Lokawisata Baturraden
Baru pada tahun 1967 Bupati Banyumas, Alm. Soekarno Agung, memprakarsai pembangunan Baturraden sebagai objek wisata. Berlokasi di lereng Gunung Slamet sebelah selatan membuat Baturraden berhawa dingin dan sering diguyur hujan.

Akses menuju Baturraden sangat mudah. Jalanan sudah beraspal dan mulus. Bila membawa kendaraan pribadi, lahan parkir tersedia cukup luas di sekitar Baturraden. Bila menggunakan kendaraan umum bisa naik angkot warna hijau dari Terminal Purwokerto. Angkot itu akan mengantar langsung ke depan Baturraden. Atau turun di terminal bawah yang jaraknya sekitar 500m dari lokasi.

Loket pembayaran tiket masuk.

Tarif parkir di kawasan lokawisata Baturraden
Cukup membayar Rp. 14.000,00/orang untuk masuk lokawisata Baturraden. Parkir Rp. 2.000,00 untuk roda emat, Rp. 5.000,00 untuk roda empat, dan Rp. 10.000,00 untuk roda enam/lebih. Jangan khawatir kalau ingin menginap di Baturraden. Banyak sekali penginapan dari hotel melati sampai berbintang, villa, losmen, dan motel. Pilih saja yang sesuai dengan anggaran.

Ada apa saja di Baturraden?

  • Pemandangan yang indah.

Di kawasan lokawisata Baturraden ada air terjun yang di atasnya dibangun jembatan. Pengunjung bisa menikmati keindahan air terjun dari bawah atau dari atas jembatan. Di air terjun tersebut warga setempat biasanya memperlihatkan pertunjukan melompat dari atas. Selain itu di Baturraden juga dibangun air mancur setinggi kurang lebih 10 meter.
Air terjun di Baturraden

Air mancur di Baturraden


  •  Wahana permainan yang banyak.

Di Baturraden tersedia banyak sekali wahana permainan. Ada kolam renang, papan seluncur, pemandian air panas, sepeda air, terapi ikan, dan permainan anak lainnya. Cocok sekali sebagai tempat rekreasi bersama keluarga dengan membawa anak-anak.


  • Kuliner yang unik.

Kalau ke Baturraden jangan lupa mencoba mendoannya. Di sini mendoannya beda dari yang lain karena digoreng kering dan banyak kriuknya. Dicocol ke sambel kecap dengan minum teh atau kopi sambil menikmati suasana Baturraden yang sejuk, behhhh.

Mendoan Kriuk
Pengin makanan berat? Cobain sate kelinci atau sate ayamnya. Di sepanjang jalan setapak yang naik dan turun, hidung kita tidak henti-hentinya disengat aroma bakaran sate yang membuat perut lapar. Mampirlah sebentar, daripada tepar.


  • Pancuran Telu dan Pancuran Pitu.

Kalau tidak tahan dengan dinginnya Baturraden, kalian bisa mencoba mandi air hangat di Pancuran Telu atau Pancuran Pitu. Di kedua pancuran itu yang keluar berupa air hangat. Pancuran Telu masih di kawasan lokawisata Baturraden, hanya berjarak 300 m saja. Namanya telu, sudah pasti pancurannya ada tiga. Sedangkan Pancuran Pitu yang berarti ada tujuh pancuran jaraknya 2,5 km, cukup jauh bila berjalan kaki. Pengunjung bisa naik angkot warna hijau atau menyewa kendaraan untuk sampai ke Pancuran Pitu. Di Pancuran Pitu ini pengunjung bisa menikmati sensasi mandi belerang yang bagus untuk kulit kita.


  • Objek wisata lainnya.

Di sekitar lokawisata Baturraden, banyak sekali objek wisata lainnya terutama curug/air terjun. Ada Curug Gede, Curug Bayan, Curug Telu, Curug Pengantin, dan masih banyak lagi. Curug-curug itu memperlihatkan ciri khasnya masing-masing.

Curug Telu
Objek wisata lain yang baru dibangun ada Small World yang memperlihatkan miniatur icon dunia dan Indonesia. Kalau suka kegiatan alam bisa ke Baturraden Adventure. Atau ingin merasakan sensasi snorkling di air tawar, bisa mencoba Telaga Sunyi.
Semua objek wisata itu berjarak tidak lebih dari 5 km dari lokawisata Baturraden. Sangat disayangkan bila ke Baturraden hanya sehari saja, apalagi sendirian. Ajaklah teman, kerabat, keluarga, atau ramai-ramai dengan teman satu kantor. Baturraden ini cocok untuk acara family gathering, study tour, atau acara komunitas yang lainnya.

Saya sendiri sudah puluhan kali ke Baturraden atau objek wisata di sekitarnya. Dari yang hanya berdua sampai ramai-ramai. Hanya sekedar main, acara sekolah, kampus, kerjaan, sampai kumpul komunitas. Hanya pengalaman paling membekas sampai sekarang adalah kata-kata Om Don Hasman. Waktu saya ajak Om Don ke Baturraden beliau bilang, "Ini sejuk, bukan dingin." Padahal waktu itu di Baturraden sangat-sangat-sangat dingin. Saya dan teman-teman yang lainnya saja sampai menggigil. Jadi buat kalian yang ingin ke sekitar Baturraden terutama malam hari, jangan lupa bawa jaket. Selamat berlibur.

 ***
Tulisan ini diikutsertakan dalam lomba Blog Legenda pariwisata Jawa Tengah 2017 yang diselengarakan oleh Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Provinsi Jawa Tengah

***
Tulisan ini menjadi pemenang dalam lomba Blog Legenda Pariwisata Jawa Tengah 2017
 

3 comments:

  1. ahh seriusan itu mitosnya begitu?
    untung dulu pas ke sini nggak punya pacar. eh sampe sekarang juga ding :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha, ya mitos cuma mitos. Kenyataannya mas e masih sendirian. Wkwkwk

      Delete
  2. KLIK DISINI >>>> Situs Poker Terpercaya
    KLIK DISINI >>>>Situs Poker Paling Dicari
    KLIK DISINI >>>>Situs Poker Online
    KLIK DISINI >>>>Situs Poker WINRATE 90%
    KLIK DISINI >>>>Situs Bandar Ceme
    KLIK DISINI >>>>Situs Capsa Susun
    KLIK DISINI >>>>Situs Domino99
    KLIK DISINI >>>>Situs Q-Kick
    KLIK DISINI >>>>Situs Poker Freechip
    KLIK DISINI >>>>Situs Poker Nomor Satu
    KLIK DISINI >>>>Agen Poker Terpercaya
    KLIK DISINI >>>>Agen Poker Online
    KLIK DISINI >>>>Poker Online Terpercaya
    KLIK DISINI >>>>Agen SBOBET Piala Dunia 2018
    KLIK DISINI >>>>Agen Judi Bola Terpercaya
    KLIK DISINI >>>>Agen Bola Pasti Bayar !!!
    KLIK DISINI >>>>Agen Bola Paling Banyak Dicari
    KLIK DISINI >>>>Agen Bola Pelayanan Nomor 1

    ReplyDelete

Terimakasih sudah membaca, silahkan berkomentar

Translate

Popular Posts