Cinta memang tidak akan pernah
berakhir. Dari dulu sampai sekarang, cinta selalu menunjukkan kekuatannya. Kisahnya
selalu hidup tak akan punah oleh waktu walau musim terus berganti. Mereka akan
terus tumbuh tanpa harus dipupuk.
Cinta bisa membuat bahagia juga
mendatangkan duka. Dahsyatnya cinta tidak mengenal siapa. Menembus batas-batas
logika. Bahkan yang tidak mungkin bisa menjadi mungkin hanya karena cinta. Ceritanya
pun bermacam-macam. Ada yang seperti Habibie-Ainun, setia sampai akhir. Ada
yang harus melawan perjodohan seperti Siti Nurbaya. Atau mencintai ibunya
sendiri seperti Sangkuriang. Bahkan ada yang rela berjuang membangun seribu
candi hanya untuk Roro Jonggrang.
Beda tempat tentu ceritanya yang
berbeda walau cinta masih tetaplah cinta. Seperti kisah cinta yang tersembunyi
di balik keindahan Baturraden. Bermula dari seorang laki-laki bernama Suta yang
bekerja sebagai pembantu di Kadipaten Kutaliman. Suta ditugaskan untuk merawat
kuda peliharaan Adipati Kutaliman.
![]() |
Icon Baturraden, Suta dan Sang Putri |
Sore hari setelah selesai
bekerja, Suta jalan-jalan di sekitar Kadipaten Kutaliman. Suta mendengar
teriakan seorang wanita. Karena penasaran, ia mencari sumber teriakan itu.
Ternyata di bawah pohon ada seorang wanita yang wajahnya pucat ketakutan. Di dekat
wanita itu ada ular besar yang siap menggigit. Dengan keberaniannya, Suta
menyelamatkan wanita itu dari gangguan ular besar.